Bekas direktur Mossad yang mengundurkan diri pada tahun 2010 mengatakan bahwa Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak berencana untuk menyerang Iran dalam waktu dekat, mungkin pada awal September tahun ini, berdekatan dengan pemilu di Palestina. Statement itu dikeluarkan oleh eks pejabat senior CIA yang pernah bertugas di Timur Tengah Robert Baer. Baer mengatakan itu pada sebuah acara televisi KPFK bertajuk Background Briefing di California.
Mantan Direktur Mossad tersebut adalah Mier Dagan kolega dekat Baer. Dagan yang terkenal sering mengkritik kebijakan luar negeri Netanyahu mengatakan bahwa, “kalau itu benar-benar terjadi, maka itu adalah hal paling bodoh yang pernah dilakukan”. Dagan juga mengungkapkan kepada Baer bahwa Netannyhu dan Barak adalah dua orang yang penuh ketakutan dan keinginan untuk berkonflik.
Pertanyaannya sekarang kenapa menyerang Iran?
Israel menyadari bahwa Iran adalah negara Timur Tengah yang memiliki akses dan pengaruh paling kuat ke beberapa non-state actor di Timur Tengah, seperti Hezbollah dan Hamas yang keduanya adalah musuh Israel, belum lagi Iran memiliki nafsu besar untuk berkuasa di Irak dan melalui lobi jaringan ulama Syiah. Hal ini ditambah oleh rencana Amerika sekutu dekat Israel untuk meninggal Irak.
Kemungkinan lain adalah sutuasi di Israel sendiri. Sudah menjadi sebuah rahasi umum apabila terjadi huru-hara di dalam negeri (seperti apa yang sedang terjadi sekarang di Israel) pemerintah Israel akan mengalihkannya dengan perang.
Israel berharap dengan memulai perang terhadap Iran mereka akan menarik kembali Amerika ke untuk berperang di Timur Tengah. Berperang di Timur Tengah disaat Amerika sedang menghadapi krisis ekonomi adalah sebuah pilihan sulit bagi Amerika, apalagi Obama tidak memberikan 100% dukungannya terhadap Israel. Tetapi kongres Amerika baik dari Demokrat atau Republik akan memaksa Obama untuk bergabung dalam perang melawan Iran.
Tapi ide itu adalah ide gila, bahkan menurut Dagan sendiri. Karena memulai perang di Timur Tengah akan menyebabkan krisis energi global yang akan berefek pada ekonomi dunia. Menurut Dagan Netanyahu ketakutan akan posisi Israel di dunia internasional yang mulai merosot, dari mulai kasus pembunuhan petinggi Hamas di Dubai, kapal Mavi Marmara dan laporan PBB terhadap pelanggaran HAM oleh Israel terhadap demonstran tak bersenjata di Lebanon.
Rezim-rezim otoriter di Timur Tengah yang mulai berjatuhan dan diganti oleh pemerintahan yang baru, yang jelas memiliki berpretensi tinggi untuk membentuk poros anti-Israel.
Sementara Eropa jelas sudah mulai gerah dengan prilaku Israel, terlihat dari kritik Uni Eropa terhadap kebijakan Israel yang memblokade bantuan untuk Palestina.
Amerika sekutu kuat Israel juga sedang memiliki masalah ekonomi, kalau tidak segera membatasi pengeluaran terutama pada sektor yang menghabiskan banyak uang seperti perang, Amerika hanya menunggu waktu menuju kebangkrutan. Kebijakan menarik mundur pasukan dari Irak dan Afghanistan adalah sebuah langkah taktis Obama. Sementara itu dia Obama mengangkat David Patreus sebagai Direktur CIA yang baru yang akan dilantik pada September ini, Patreus adalah mantan Jendral US dan NATO di Afghanistan dan terkenal loyal kepada Obama. Pengangkatan Petraeus sejalan dengan misi besar Obama untuk mengembalikan citra Amerika dimata Internasional, jelas perang baru tidak akan membantu misi Obama itu.
Walaupun ada kegilaan Netanyahu yang memungkinkan perang Israel-Iran, kemungkinan untuk terjadi perang tetap kecil, atau mungkin setidaknya tidak akan terjadi tahun ini, karena kalender Internasional sudah padat dengan revolusi di Timur Tengah dan huru-hara Eropa sampai musim dingin akhir tahun ini, terkecuali Israel sudah benar-benar tidak waras.
Ahmadsyarifali's Blog 