Ahmadsyarifali's Blog

October 6, 2012

Apa yang tertinggal setelah Innocent Muslim

Filed under: Uncategorized — Ahmad Syarif @ 8:38 am

ImageSepertinya dunia sudah mulai sedikit tenang setelah melewati kekacauan yang yang disebabkan oleh Innocent Muslim. Potensi kekacauan yang sama tentu tetap berada ditempatnya menunggu untuk kembali diprovokasi oleh percikan-percikan kecil yang bisa menyebabkan kebakaran besar.

Tentu kita semua telah mengetahui keterlibatan kelompok Islamfobia dan Kristen Koptik yang memotori produksi film tersebut. Produsernya Nakoula Basseley Nakoula yang pernah ditahan pada 2009 karena kasus penipuan, juga telah menipu para pemeran Innocent Muslim dengan tidak memberitahukan mereka bahwa beberapa nama dalam scenario telah diganti seperti King Gorge menjadi Prophet Muhammad. Tapi yang kita lewatkan adalah bagaimana film murahan itu kemudian masuk ke Arab, via apa, dan bagaimana itu mungkin untuk menimbulkan kekacauan.

Dalam waktu singkat Innocent Muslim telah membakar emosi komunitas Muslim Arab, sehingga menyebabkan tragedi yang menewaskan beberapa orang salah satunya adalah Chris Stevens Duta Besar Amerika untuk Libya yang sebagaimana korban lainya tidak tahu-menahu mengenai film tersebut.

Mengenai persebaran cuplikan dari Innocent Muslim banyak kalangan menyanyangkan Youtube yang dianggap terlambat memblok cuplikan itu. Youtube bersama Facebook dan Twitter telah menjadi tiga sosial media yang paling berpengaruh selama revolusi di Mesir, Tunisia dan konflik di Syria. Melalui Youtube-lah kelompok aktivis di Timur Tengah menyebarkan gambar mengenai apa yang terjadi di negeri mereka selama revolusi berjalan, Youtube menjadi efektif karena media nasional dikuasai pemerintah dan pergerakan media asing dibatasi. Sampai sekarang penggunaan Youtube masih sangat popular di Syria dan beberapa Negara Arab lainnya.

Tetapi menganggap Youtube sebagai media yang bisa diakses siapa saja di Arab adalah asumsi yang problematik karena dua hal: pertama jaringan internet tidak bisa diakses disemua wilayah di negeri Arab, terbatas hanya di kota-kota besar saja. Kedua penggunaan Youtube dan sosial media lainnya terbatas pada kalangan terpelajar saja, tidak pada semua lapisan masyarakat di Arab. Masyarakat Arab mengakses Youtube melalui media seperti televisi dan video hasil download dari Youtube, bukan melalui situs Youtube itu sendiri. Sehingga pengalaman mengakses Youtube seperti search video, rating atau comment terhadap video tidak dialami oleh komunitas Arab Islam di Timur Tengah, terutama pada kelas sosial yang tidak memiliki pengetahuan-pengetahuan umum yang bisa membantu penggunaan situs Youtube seperti bahasa Inggris, pemahaman atas operasi internet, email dan account pribadi di sosial media, itu tidak dimiliki oleh mereka yang sebagian besar menonton Innocent Muslim di Arab. Sehingga pemahaman dan pengalaman masyarakat Timur Tengah mengenai sosial media sepertinya yang kita bayangkan selama ini di Timur Tengah sebenarnya terbatas pada kalangan tertentu.

Bagaimana Innocent Muslim bergerak secara leluasa di Timur Tengah ditonton oleh kalangan luas terutama yang berbahasa Arab tidak difasilitasi oleh Youtube. Innocent Muslim pertama kali di upload di Youtube pada 1 Juli 2012, tapi pada waktu itu video itu tidak memiliki dampak apapun, bahkan kurang dari dua ribu orang yang melihatnya. Pada tanggal 9 september, hanya beberapa hari sebelum peringatan 11 september di Amerika, film itu di terjemahkan ke dalam bahasa Arab untuk menyasar audience Arab yang tidak bisa berbahasa Inggris dan tidak memiliki kemampuan mengakses internet. Pada tanggal yang sama stasiun televisi Al-Nas telah mencuplik film tersebut dari Youtube dan menayangkannya ke seluruh Mesir. Status film yang sebelumnya berada didunia maya kemudian masuk kedalam rumah-rumah dan ditonton secara masal di Mesir. Syaikh Khalid Abdullah seorang tokoh Salafi konservatif Mesir menjadi pembawa acara pada tayangan itu. Pada kesempatan yang sama narasumber Syaikh Khalid Abdullah mengatakan bahwa film Innocent Muslim dibuat dalam rangka peringatan 9/11 di Amerika, pernyataan yang yang mengarahkan persepsi publik mengenai barat, yang sebelumnya memang sudah bermasalah.

Tentu tidaklah semua demosntran yang menyerang kedutaan Amerika di Timur Tengah sudah menonton cuplikan Innocent Muslim, persepsi mengenai Barat yang anti-Islam sudah ada disana sebelum Innocent Muslim. Yang dilakukan oleh Innocent Muslim hanya memercikkan api pada kayu yang berminyak.

Kalau kita memerhatikan kembali rangkaian bagaimana Innocent Muslim menjadi applicable buat audience berbahasa Arab, kita bisa melihat bagaimana Al-Nas secara tidak langsung telah bekerjasama dengan Nakoula Basseley Nakoula dan kelompok Islamfobia untuk melancarkan aksi propaganda ke Dunia Muslim terutama Arab, dan sukses besar.

Lalu apa yang tersisa dari sisa-sisa kecauan ini? Tentu ini akan meninggalkan pekerjaan rumah seperti perdebatan antara hatred speech kelompok Islamfobia dengan kebebasan berpendapat. Tapi itu tak terlalu penting karena akhirnya yang pantas untuk disesali dan harus dikritisi adalah kenyataan bahwa terprovokasi adalah bagian dari propaganda.

Blog at WordPress.com.